Komunitas

Peran Generasi Muda Dalam Mencegah Pelanggaran HAM di Indonesia

By Manjie

February 09, 2024

Wonosobo, Satumenitnews.com – Setiap tahun, dunia memperingati Hari Pembela HAM Internasional pada 9 Desember dan Hari HAM Internasional pada 10 Desember. Peringatan ini merupakan momen penting untuk mengingatkan kita akan pentingnya menghormati dan melindungi hak asasi manusia.

Namun, di tengah berbagai upaya yang dilakukan, pelanggaran HAM masih terjadi di berbagai lapisan masyarakat, bahkan di tingkat global. Lalu, apa saja bentuk pelanggaran HAM yang sering terjadi, dan bagaimana peran generasi muda dalam mencegahnya?

Bentuk Pelanggaran HAM yang Sering Terjadi

Berdasarkan data yang dipaparkan dalam kampanye yang dipimpin oleh Eka Munfarida, Direktur Eksekutif Kita Institute, pelanggaran HAM meliputi berbagai bentuk penyalahgunaan hak individu, seperti penyiksaan, pembunuhan tanpa proses hukum yang adil, hingga diskriminasi ras dan gender. Eka menyatakan bahwa pelanggaran HAM dapat terjadi dalam berbagai bentuk yang sangat merugikan, terutama bagi kaum perempuan dan kelompok rentan lainnya.

  1. Penyiksaan dan Perlakuan Merendahkan Martabat Pelanggaran yang sering ditemukan adalah penyiksaan fisik maupun mental yang merendahkan martabat manusia, baik oleh individu maupun negara.
  2. Ekseskusi Mati Tanpa Proses Hukum yang Adil Ada pula kasus-kasus eksekusi mati tanpa adanya proses pengadilan yang adil, yang seharusnya tidak boleh terjadi di negara yang menjunjung tinggi hak asasi.
  3. Penghilangan Paksa dan Penghinaan terhadap Orang Penghilangan paksa dan kekerasan fisik terhadap individu yang dianggap sebagai ancaman politik juga menjadi salah satu bentuk pelanggaran yang sering terjadi.
  4. Pelecehan Seksual dan Kekerasan Gender Pelecehan seksual dan kekerasan gender sering kali diabaikan atau tidak mendapatkan perhatian yang cukup, meskipun menjadi salah satu bentuk pelanggaran HAM yang paling meluas.
  5. Penahanan Sembarangan dan Tanpa Pengadilan Penahanan tanpa pengadilan yang sah atau tanpa proses hukum juga sering terjadi di berbagai negara, yang sangat merugikan hak-hak individu.
  6. Diskriminasi Ras, Agama, Gender, atau Kelompok Lainnya Diskriminasi terhadap kelompok ras, agama, gender, dan kelompok minoritas lainnya adalah pelanggaran HAM yang sangat mencolok dan harus segera dihentikan.

Peran Generasi Muda sebagai Agent of Change

Dalam menghadapi pelanggaran HAM yang masih terjadi di dunia, generasi muda memiliki peran yang sangat besar. Generasi muda harus dilibatkan dalam upaya pencegahan dan pengentasan pelanggaran HAM dengan cara yang lebih kritis dan konstruktif. Generasi muda perlu didorong untuk menjadi agen perubahan dalam menyuarakan hak asasi manusia dan memastikan bahwa pelanggaran terhadap hak-hak dasar tidak terjadi di masa depan.

Eka, dalam kampanye, menekankan bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menciptakan perubahan.

“Kesadaran akan pentingnya hak asasi manusia harus dimulai dari generasi muda. Mereka adalah penggerak perubahan yang akan mempersiapkan masa depan yang lebih baik,” ujar Eka.

Kampanye Kita Institute dan Pentingnya Partisipasi Sosial

Kampanye ini juga menunjukkan pentingnya peran masyarakat, terutama kelompok-kelompok relawan, dalam mendukung pelaksanaan hak asasi manusia yang adil dan merata. Eka juga mengajak setiap individu untuk aktif dalam gerakan anti-pelanggaran HAM di wilayah mereka.

“Tanpa partisipasi aktif dari semua pihak, perjuangan untuk hak asasi manusia akan lebih sulit tercapai,” tambah Eka.

Kita Institute terus berupaya memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana hak-hak mereka dilindungi, serta bagaimana cara melawan berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi.