Jawa Tengah

Gema Muharram di Wonosobo: Yayasan As-Shulaiman Santuni 30 Anak Yatim pada Hari Raya Idul Yatama

By Ahvas

July 07, 2025

Wonosobo, satumenitnews.com – Dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Yatama yang jatuh pada 10 Muharram 1447 Hijriah, Yayasan Panti Asuhan As-Shulaiman Wonosobo yang beralamat di Tembelang, Rojoimo, menggelar kegiatan doa bersama dan santunan anak yatim. Acara berlangsung khidmat pada Minggu, 6 Juli 2025, dan dihadiri oleh puluhan anak yatim beserta wali mereka.

“Untuk hari ini kegiatannya adalah doa bersama dan santunan anak yatim dalam rangka memperingati Hari Idul Yatama, hari raya anak yatim,” ujar Agus Satoto, pengasuh yayasan, saat ditemui di lokasi kegiatan.

Acara dimulai sejak pagi hari dengan lantunan doa bersama. Setelah itu, dilakukan penyaluran santunan kepada 30 anak yatim dari jenjang PAUD hingga SLTA. Santunan diberikan langsung oleh para donatur yang berasal dari jaringan pribadi pengasuh yayasan.

Donasi dari Jaringan Pertemanan Tanpa Penggalangan Umum, Bantuan Tersalur Secara Ikhlas

Tidak seperti kegiatan sosial lainnya yang biasanya melibatkan penggalangan dana terbuka, santunan kali ini murni berasal dari donatur yang tergabung dalam lingkaran pertemanan Agus Satoto. Ia menyebut tidak membuka penggalangan publik.

“Donatur berasal dari teman-teman saya, yang tergerak hatinya. Kami tidak melakukan penggalangan dana secara langsung ke masyarakat atau jamaah. Biasanya hanya lewat media sosial seperti WhatsApp dan Facebook,” terang Agus.

Ia menambahkan, metode ini dipilih agar bantuan yang diberikan memiliki nilai keikhlasan yang lebih dalam. Sebagian besar donatur sudah rutin menyumbang sejak awal kegiatan ini digagas.

Tradisi Yayasan Sejak 2021 Gebyar Muharram Sudah Berjalan Lima Kali

Kegiatan yang bertajuk “Gebyar Muharram” tersebut bukanlah yang pertama kali digelar. Sejak memegang amanah sebagai pengasuh pada tahun 2021, Agus Satoto secara rutin menyelenggarakan kegiatan serupa setiap tahun.

“Kegiatan ini sudah berjalan lima kali sejak saya mulai memegang amanah ini pada tahun 2021,” tuturnya.

Tak hanya memberikan uang saku, pihak yayasan juga membagikan paket sembako bagi anak yatim yang telah kehilangan kedua orang tuanya. Hal ini menjadi bentuk perhatian langsung terhadap kebutuhan pokok anak-anak yang berada di bawah asuhan yayasan.

Yayasan Belum Terakreditasi, Pengasuh dan pengurus Minta Dukungan Pemerintah dan Masyarakat

Meskipun kegiatan sosial terus dilakukan secara konsisten, hingga saat ini Yayasan Panti Asuhan As-Shulaiman masih belum mengantongi akreditasi resmi dari pemerintah. Agus Satoto menyampaikan harapannya agar proses akreditasi dapat dipermudah oleh pihak terkait.

“Harapan kami sebagai pengurus adalah agar para pejabat dan masyarakat sekitar bisa lebih tersentuh hatinya, lebih peduli, dan menyayangi anak-anak yatim. Dengan mempermudah akses akreditasi untuk Yayasan panti asuhan,” ungkap Agus.

Menurutnya, akreditasi sangat penting untuk memperkuat legalitas dan keberlanjutan kegiatan yayasan, serta menjadi salah satu bentuk pengakuan terhadap kerja sosial yang telah berjalan bertahun-tahun.

Mujahadah Tiap 35 Hari dan Dukungan Pendidikan Hingga Perguruan Tinggi

Di luar kegiatan Gebyar Muharram, Yayasan As-Shulaiman juga memiliki kegiatan rutin lainnya. Setiap 35 hari sekali, yayasan menyelenggarakan mujahadah sebagai penguatan rohani bagi anak-anak asuhan. Kegiatan tersebut menjadi bagian dari pendidikan spiritual dan pembinaan karakter yang konsisten dilakukan oleh yayasan.

Tak hanya fokus pada aspek keagamaan, yayasan yang berlokasi di Tembelang, Rojoimo, Wonosobo ini juga mendorong anak-anak untuk memiliki keterampilan praktis. Beragam pelatihan diberikan sesuai usia dan minat anak, mulai dari keterampilan dasar hingga kemampuan kewirausahaan.

“Anak-anak juga kami ajarkan keterampilan supaya mereka punya bekal hidup di masa depan,” ujar Siti Mutmainah, pengurus Yayasan As-Shulaiman.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa yayasan juga memberikan dukungan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi bagi anak asuh yang menunjukkan prestasi dan semangat belajar tinggi.

“Bagi anak asuh yang berprestasi, kami siap mensupport hingga kuliah. Saat ini sudah ada dua anak kami yang sedang menempuh pendidikan tinggi. Satu kuliah di Bali mengambil jurusan Dokter Hewan, dan satu lagi di Magelang, di Universitas Negeri Tidar,” ungkap Siti.

Dengan pendekatan spiritual, keterampilan, dan dukungan pendidikan, Yayasan As-Shulaiman berupaya menghadirkan ruang tumbuh yang utuh bagi anak-anak yatim agar mereka mampu mandiri dan percaya diri menghadapi masa depan.