Wonosobo, satumenitnews.com — BAZNAS Kabupaten Wonosobo hanya menyalurkan Rp 7 miliar zakat dari ASN Pemkab Wonosobo sepanjang 2025, padahal potensi mencapai Rp 16 miliar per tahun. Bupati Afif Nurhidayat menyoroti celah besar ini saat membuka Pentasyarufan Akbar 2025 di Pendopo Selatan, Selasa (23/12/2025).
Afif menegaskan bahwa ketidakdisiplinan ASN berzakat menyia-nyiakan energi pembangunan daerah. Ia mempertanyakan komitmen ASN ketika potensi Rp 16 miliar lebih dari dua kali lipat realisasi masih menguap begitu saja setiap tahun.
Celah Rp9 Miliar: ASN Wonosobo Disebut Belum Maksimal
BAZNAS Wonosobo menggelar Pentasyarufan Akbar untuk menyalurkan Rp 7 miliar zakat yang terkumpul dari ASN. Namun, Bupati Afif langsung menusuk isu krusial: mengapa realisasi baru separuh dari potensi maksimal?
“Jika ASN tertib berzakat, potensi Rp 16 miliar per tahun akan menjadi energi luar biasa untuk pembangunan,” tegas Afif di depan ratusan hadirin.
Afif tidak berhenti di kritik. Ia langsung menginstruksikan instansi Pemkab menyisihkan anggaran ulang tahun untuk program RTLH. Langkah ini, menurutnya, jadi ujian nyata apakah ASN serius berkontribusi atau sekadar formalitas.
Bupati Tuding Zakat Kurang Disiplin, Dampak Spiritual Terabaikan
Afif menjelaskan zakat bukan sekadar kewajiban finansial, melainkan alat pembersih harta dan pelindung dari sifat kikir. Ia menekankan Allah SWT menjanjikan penggandaan rezeki bagi yang taat menunaikannya.
Namun, Afif curiga ketertiban zakat ASN masih lemah. Ia berbagi pengalaman pribadi untuk membuktikan manfaatnya, sekaligus menyindir yang cuek.
“Saya merasakan sendiri ada energi positif ketika kita tertib menunaikan zakat, infak, dan sedekah. Inilah zakat, maka saya selalu mengingatkan kepada seluruh ASN untuk bersama-sama tertib menunaikan zakat, infak, dan sedekah,” katanya tegas.
RTLH Jadi Ujian: Instansi Diminta Potong Anggaran Ulang Tahun
Afif menargetkan 2026 sebagai tahun perubahan dengan zakat lebih besar. Ia sebut sejumlah lembaga seperti RSU, RSI, PKU, dan Bank Wonosobo sudah mulai menyisihkan laba untuk RTLH pada 2025.
Tapi Afif menekan Pemkab agar ikut bertanggung jawab. “Mari kita jadikan tahun 2026 sebagai momentum untuk menjadi lebih baik, dengan target zakat yang lebih besar dan kebermanfaatan yang lebih luas bagi masyarakat Wonosobo,” ajaknya.
BAZNAS: 122 Orang Antre, Kelurahan Prioritas karena Desa Sudah Ditopang
Ketua BAZNAS Wonosobo Ahmad Darodji melaporkan proposal ke BAZNAS RI didukung Bupati berhasil bantu 25 penerima RTLH di kelurahan. Pilihan kelurahan karena desa sudah punya skema anggaran sendiri.
Darodji ungkap 122 pemohon menumpuk di daftar tunggu BAZNAS, mencakup program Wonosobo Peduli (RTLH), Wonosobo Cerdas (beasiswa mahasiswa), dan Wonosobo Makmur Sejahtera (modal usaha).
“Saat ini tercatat ada 122 pemohon yang masuk dalam daftar tunggu BAZNAS… Kami akan terus berkoordinasi dengan Pemkab agar data ini menjadi rujukan intervensi bersama,” jelas Darodji.