Jawa Tengah

Fokus Pada Isu Kemiskinan, Bupati Wonosobo Kunjungi BPS Pusat

By Tri Laksono Adi Prabowo

September 22, 2022

Wonosobo, satumenitnews.com – Fokus pada isu kemiskinan, Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat melakukan lawatan dinas ke BPS Pusat di Jakarta pada Rabu (21/9/2022) kemarin.

Kunjungan tersebut didasari mengingat Kabupaten Wonosobo masuk dalam kategori sebagai salah satu daerah miskin yang terdapat di Jawa Tengah.

Atas temuan yang ada, kunjungan tersebut dilakukan guna mendapatkan masukan intervensi penanganan makro dan mikro yang dibarengi oleh perbaikan data yang dewasa ini sedang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Wonosobo.

Afif menyampaikan bahwa sudah banyak upaya melalui berbagai strategi yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk mengatasi kemiskinan yang didukung oleh semua perangkat daerah, kendati demikian angka kemiskinan di Wonosobo belum mengalami pergeseran yang signifikan.

Oleh sebab itu Afif menambahkan agar Pemerintah Kabupaten Wonosobo dapat bersinergi dengan BPS pusat demi menguraikan angka kemiskinan yang ada.

“Melalui kunjungan ini, Pemkab Wonosobo ingin mengurai angka ini bersama dengan BPS Pusat, kami ingin belajar lebih jauh, agar upaya yang kami lakukan juga efektif menekan angka kemiskinan,” harapnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo, One Andang Wardoyo menambahkan bahwa banyak strategi penanganan kemiskinan yang telah dilaksanakan secara serius dan terukur oleh Pemkab Wonosobo.

Beberapa strategi yang dilakukan yaitu adanya intervensi makro, pengendalian invlasi, menurukan kesenjangan wilayah, pertumbuhan ekonomi eksklusif, perbaikan data terpadu, pengentasan pengangguran, kinerja TKPKD, serta pendekatan layanan publik.

Tak hanya melakukan intervensi makro, Andang juga mengemukakan bahwa beberapa inovasi telah diluncurkan guna penekanan angka kemiskinan seperti Gerimis Mesra, Mayo Sekolah, Dahsat, Aplikasi Simake dan Satu OPD Satu Desa Dampingan.

Dimintai pendapat mengenai tantangan pengentasan kemiskinan, Andang mengaku masih terdapat beberapa tantangan seperti belum selesainya data sasaran intervensi antar Kementerian dan Tingkat Kabupaten.

Tak hanya itu, ukuran kemiskinan juga menjadi tantangan yang berarti mengingat belum sesuai dengan karakteristik daerah.

Intervensi makro masif yang dilaksanakan juga belum signifikan guna menurunkan angka kemiskinan yang ada.

Sementara itu, Kepala BPS Pusat, Margo Yuwono berpendapat bahwa Wonosobo perlu memahami karakteristik kemiskinan.

Sambungnya, Margo Yuwono juga mengatakan Kabupaten Wonosobo perlu mencari rumah tangga dengan karakteristik sebagai sasaran intervensi penanganan kemiskinan.