Home » FKLPID Wonosobo Inisiasi Langkah Konkret Sinkronisasi SDM dan Industri, Siapa Dituntut Aktif?

FKLPID Wonosobo Inisiasi Langkah Konkret Sinkronisasi SDM dan Industri, Siapa Dituntut Aktif?

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Rapat Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dan Industri Daerah (FKLPID) Wonosobo digelar pada Rabu, 5 November 2025 bertempat di Rumah Kemasan Disnakerintrans. Forum ini mempertemukan unsur pemerintah, asosiasi industri, dan pelaku usaha untuk menyusun strategi pelatihan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri serta pariwisata lokal.

Siapa Saja Hadir di Rapat FKLPID?

Rapat FKLPID Wonosobo kali ini mengundang sejumlah unsur kunci. Pengurus FKLPID bersama perwakilan DPC IHSA, PHRI, HPI, KEK, POKDARWIS, dan Akar Mas Nuswantara Wonosobo duduk satu meja dengan Dinas Tenaga Kerja serta tim UPTD Balai Latihan Kerja. Kolaborasi ini menjadi landasan utama perumusan strategi penyiapan SDM lokal untuk sektor prioritas seperti industri pariwisata dan agribisnis.

Apa Saja yang Dibahas?

Diskusi forum mengerucut pada upaya sinergi kurikulum pelatihan dengan kebutuhan riil industri. Pembahasan mencakup peran pelatihan tenaga kerja, penguatan SDM muda pada sektor pertanian, hingga pengelolaan bisnis wisata agar adaptif terhadap dinamika pasar kerja di Wonosobo. Rekomendasi dari berbagai pihak mengingatkan pentingnya pelatihan etika dan kompetensi, serta digitalisasi program pelatihan tahun berikutnya.

Sorotan Sektor Pertanian: Rekomendasinya?

Perwakilan Akar Mas Nuswantara, Eko Mardiyono, mengusulkan penyusunan desain landscape kawasan agribisnis dan pembuatan desa percontohan inovasi pertanian. Ia meminta perhatian pada potensi ekonomi Wonosobo serta perlunya fasilitas produksi dan bengkel agrikultur di BLK. SDM muda Wonosobo dinilai masih lemah dari sisi dasar pengetahuan pertanian.

Strategi Bisnis Desa Wisata

Nanang Riyadi dari POKDARWIS bersama Dwi Hartono perwakilan IHSA, fokus pada pelatihan digital marketing, service excellence dan SOP homestay, serta penguatan peran guide wisata lokal. PHRI menilai upskilling manajemen bisnis wisata sangat urgen, sementara Ahnaf Kustanto dari HPI menekankan pelatihan etika dan moral pelaku wisata sebagai fondasi kompetensi SDM pariwisata.

Teknologi, Kolaborasi, dan Publikasi

KEK Wonosobo mengajukan Guiden Ekonomi Kreatif sebagai ikon laboratorium pelatihan terintegrasi. Tim teknologi mengusulkan akselerasi digitalisasi pelatihan, sedangkan PHRI juga mendorong ekspos media agar dampak kerja forum diketahui luas dan menggerakkan kepedulian publik atas pengembangan SDM lokal.

Manfaat dan Agenda Lanjutan

Forum FKLPID ini diharap memperkuat pola link and match antara pendidikan, pelatihan vokasi, dan pasar kerja di Wonosobo. Sinergi lintas sektor ini diharapkan memacu kualitas SDM sesuai kebutuhan industri dan usaha pariwisata. Agenda evaluasi dan monitoring dipastikan berjalan rutin sepanjang tahun, dengan BLK Wonosobo bakal meluncurkan program-program inovatif hasil rekomendasi rapat terakhir.

You may also like

Leave a Comment