Kebumen, Satumenitnews.com – Di tengah dinamika dunia dakwah yang kerap diwarnai kontroversi, muncul sosok Gus Mukhtar, atau yang dikenal sebagai Kyai Geseng, penceramah asal Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen. Dengan gaya dakwahnya yang komunikatif dan kreatif, pria kelahiran 1979 ini berhasil mencuri perhatian masyarakat luas.
Dakwah yang Komunikatif dan Inspiratif
Gus Mukhtar dikenal dengan pendekatannya yang komunikatif dan menghibur. Dalam setiap ceramah, ia memadukan humor, hikmah, dan hadist fadhilah yang jarang terdengar di pengajian umum. Hal ini menjadikan ceramahnya relevan sekaligus menarik, seperti yang terlihat pada acara pernikahan di Desa Surobayan, Kecamatan Ambal, pada 22 Desember 2024 lalu.
“Besok saya minta jadwal kosongnya ya, Kyai, untuk mengisi acara haul di desa kami,” ujar Bapak Fajri, seorang jamaah yang terkesan dengan materi dakwah Gus Mukhtar. Ungkapan ini mencerminkan apresiasi masyarakat terhadap dakwahnya yang inspiratif.
Kreativitas dalam Dakwah
Keunikan lain dari Gus Mukhtar adalah pendekatan kreatifnya dalam menyampaikan ceramah. Ia kerap membawa grup kasidah atau alat peraga seperti wayang golek untuk memperkuat pesan yang disampaikan.
Dengan menggunakan wayang golek, Gus Mukhtar menyampaikan nilai-nilai agama melalui cerita yang menarik dan sarat makna. Jamaah tidak hanya terhibur, tetapi juga lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
Pendekatan ini membedakan dirinya dari penceramah lainnya dan menjadikan dakwahnya selalu dinantikan.
Sosok yang Membumi
Sebagai seorang penceramah, Gus Mukhtar sering diundang untuk mengisi berbagai acara keagamaan, mulai dari selamatan hingga peringatan hari besar Islam (PHBI). Gaya dakwahnya yang sederhana namun sarat hikmah membuatnya dicintai oleh berbagai kalangan masyarakat.
Di tengah isu-isu sensitif dalam kehidupan beragama, keberadaan tokoh seperti Gus Mukhtar menjadi oase yang menyejukkan.
Ia berhasil membangun citra sebagai rohaniawan yang membumi, mampu menjembatani perbedaan, dan memberikan pencerahan dengan cara yang inklusif.