Wonosobo, satumenitnews.com – Usai pengukuhan pengurus Badan Pengurus Cabang (BPC) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Wonosobo periode 2025–2030 di Sikembang Glamping, Kamis (25/9/2025), Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Wonosobo, Fahmi Hidayat, menyampaikan pesan penting. Ia menekankan agar pengurus baru mampu menjadi mitra pemerintah dalam memperkuat kolaborasi dan inovasi sektor pariwisata daerah.
Tantangan Ekonomi dan Harapan Baru
Fahmi menilai dinamika sosial, politik, dan ekonomi nasional turut memengaruhi bisnis pariwisata, termasuk industri perhotelan. Menurutnya, kondisi efisiensi anggaran dan ketidakpastian global menuntut adanya strategi adaptif dari seluruh pelaku wisata.
“Oke ya, tentu dengan dilantiknya pengurus untuk masa periode 2025–2030 jelas ya sesuai temanya kan kolaborasi dan inovasi. Hari ini kan masyarakat pariwisata termasuk hotelan itu kan menghadapi berbagai situasi ekonomi daerah,” kata Fahmi saat diwawancarai usai acara.
Ia berharap pengurus PHRI tidak berjalan sendiri, melainkan mampu menggandeng pemerintah daerah dalam setiap langkah. “Mudah-mudahan pengurus ini bisa berganding tangan jelas. Terus berbau-membaulah dengan Pemda,” tambahnya.
Data Kunjungan Wisatawan Jadi Modal Utama
Fahmi menyebut capaian kunjungan wisatawan menjadi modal besar bagi Wonosobo. Hingga Agustus 2025, jumlah wisatawan Nusantara mencapai 2,2 juta orang, sementara wisatawan mancanegara tercatat 2.100 orang.
“Kalau menurut angka tahun 2025 sejauh ini sampai bulan Agustus kita ada 2 juta 200 wisatawan Nusantara plus 2.100 wisatawan asing. Itu kan sebetulnya kalau dikaitkan dengan kondisi nasional yang agak lesu, sebuah berkah bagi Wonosobo,” ujarnya.
PR Besar: Tingkatkan Kualitas Layanan
Meski jumlah kunjungan tinggi, Fahmi menekankan pentingnya meningkatkan kualitas layanan dan strategi agar wisatawan tinggal lebih lama. Ia juga menegaskan bahwa kepuasan pengunjung terhadap akomodasi maupun atraksi harus menjadi perhatian serius.
“Gimana caranya agar wisatawan yang jumlahnya segitu bisa dijaring lebih pintar, bisa tinggal lebih lama, dan rating atau kepuasan wisatawan terhadap suguhan-suguhan akomodasi maupun atraksi di Wonosobo itu menjadi semakin lebih tinggi. Kira-kira itu PR besarnya,” tegasnya.
Menurut Fahmi, BPC PHRI bersama Pemkab Wonosobo harus jeli membaca peluang. Potensi besar yang ada harus dikelola dengan inovasi serta strategi tepat agar memberikan dampak langsung terhadap perekonomian daerah.