Banjarnegara, satumenitnews.com – Unit K9 Satsamapta Polres Wonosobo diterjunkan untuk mempercepat pencarian korban tanah longsor di Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, yang hingga akhir November masih menyisakan puluhan warga dalam status hilang dan operasi pencarian besar-besaran.
K9 Dikerahkan di Tengah Operasi SAR
Personel K9 Satsamapta Polres Wonosobo dikerahkan untuk membantu proses pencarian korban tertimbun tanah longsor di Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, pada Sabtu (22/11). Penggunaan anjing pelacak menjadi bagian dari upaya percepatan penanganan bencana di kawasan perbukitan yang sejak pertengahan November diguncang longsor besar dan menelan banyak korban jiwa.
Dalam operasi ini, dua personel K9 yakni Bripda Alvian Novaldo dan Bripda Alfian Dhimas Saputra diterjunkan bersama satu satwa K9 bernama Pablo, anjing pelacak spesialis SAR yang terlatih untuk mendeteksi keberadaan manusia tertimbun material. Tim K9 mendapat penugasan khusus di sektor B, yakni zona yang dinilai paling berat terdampak longsor dan tertutup timbunan tanah serta material lain dengan ketebalan mencapai beberapa meter.
Pelacakan Menyeluruh di Sektor Paling Rawan
Pelacakan oleh tim K9 dilakukan secara intensif dengan pola sapuan menyeluruh di sektor B, mengikuti arahan komando lapangan dan peta risiko yang disusun tim SAR gabungan. [2][3] Personel mengombinasikan gerak cepat Pablo dengan pemetaan visual di lapangan untuk meminimalkan area kosong dan memastikan setiap jengkal timbunan tanah longsor tidak terlewat dari pemeriksaan.
Di tengah kondisi tanah yang labil, cuaca yang kerap berubah, dan tebalnya material longsor, tim K9 tetap bergerak dengan pengamanan berlapis untuk melindungi personel maupun satwa dari kemungkinan longsor susulan. Koordinasi dengan unsur lain seperti Basarnas, TNI, relawan, dan perangkat desa dilakukan langsung di lapangan setiap kali Pablo menunjukkan respons yang mengarah pada indikasi keberadaan korban.
Empat Titik Terindikasi, Tiga Korban Ditemukan
Dari hasil penelusuran sepanjang Sabtu tersebut, tim K9 berhasil mendeteksi empat titik yang diduga kuat sebagai lokasi korban tertimbun tanah longsor. Setiap titik ditandai secara jelas, kemudian diserahkan kepada tim teknis untuk dilakukan penggalian terukur dengan bantuan alat berat dan peralatan manual agar jenazah korban bisa diangkat dengan aman.
Pada pelacakan dan penggalian di titik-titik tersebut, petugas menemukan tiga korban jiwa yang tertimbun material longsor, lalu segera berkoordinasi dengan unsur terkait untuk proses evakuasi menuju posko identifikasi. Temuan ini menambah jumlah korban meninggal yang berhasil ditemukan di Dusun Situkung, sementara puluhan warga lain masih dalam pencarian di sektor berbeda dengan tingkat risiko tinggi.
Peran K9 Dipandang Krusial
Kasat Samapta Polres Wonosobo, AKP Nuryawan Eko Ramdani, menegaskan bahwa pelibatan K9 menjadi langkah krusial dalam mempercepat proses pencarian korban tanah longsor. Menurutnya, anjing K9 memiliki kepekaan khusus terhadap bau tubuh manusia, termasuk yang sudah tertimbun lama di bawah material tanah, sehingga mampu menuntun petugas pada titik-titik yang nyaris tak terlihat oleh mata.
AKP Nuryawan menjelaskan, kehadiran tim K9 membantu mempercepat penentuan titik pencarian sehingga proses evakuasi bisa dilakukan lebih cepat dan lebih tepat sasaran di tengah keterbatasan waktu dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Dengan medan perbukitan curam dan material longsor yang tebal, efektivitas pelacakan K9 menjadi faktor penguat bagi operasi SAR gabungan yang dikejar batas waktu.
Di Tengah Duka Warga Situkung
Bencana tanah longsor di Dusun Situkung, Pandanarum, sebelumnya terjadi pada pertengahan November dan langsung meluluhlantakkan permukiman warga yang berada di lereng perbukitan. Selain puluhan korban jiwa dan hilang, ratusan hingga lebih dari 800 warga harus mengungsi ke lokasi aman karena rumah dan lahan mereka tertimbun, rusak, atau terancam longsor susulan.
Di tengah duka keluarga yang masih menunggu kabar anggota keluarga yang hilang, setiap temuan jenazah hasil kerja tim SAR dan K9 menjadi penentu antara harapan dan kepastian pahit. Operasi pencarian pun terus dikebut, dengan fokus pada upaya menemukan seluruh korban yang tertimbun tanah longsor dan memulihkan akses wilayah, sambil tetap mengutamakan keselamatan petugas di lapangan.

