Disparbud Wonosobo Tetap Promosi Wisata dan Fokus Benahi Internal di Masa Pandemi

Listen to this article

WONOSOBO – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Wonosobo terus upayakan berbagai kegiatan. Salah satu kegiatan tersebut adalag Gebyar Promosi Wisata 2021. Meski pandemi Covid-19 masih belum reda, promosi dan pembenahan kawasan wisata tetap dilakukan dengan prosedur Prokes ketat.

Kepala Disparbud, Agus Wibowo usai kegiatan Gebyar Promosi Wisata The Soul of Java 2021 mengatakan dimasa pandemi justru harus dimanfaatkan untuk membenahi internal pariwisata.  Setidaknya ada empat hal penting yang dilakukan oleh Disparbud untuk mengembangkan sektor pariwisata di Wonosobo. Dengan menerapkan Atraksi (Daya tarik wisata), Amenitas (Fasilitas), Aksebilitas (akses infrastruktur) dan Ancellery (Kelembagaan) atau di kenal dengan istilah 4A.

“Memang masih dimasa pandemi. Hal ini justru kita manfaatkan untuk membenahi sisi internal pariwisata kita. Secara destinasi sebenarnya kita itu sudah cukup. Tinggal bagaimana 4A ini berjalan atau tidak, itu tergantung dari pemerintah dalam mengelolanya,” terang Agus, Selasa (22/6) malam.

Saat ini Kabupaten Wonosobo tengah mewacanakan proses pengembangan Lima kawasan Dieng baru. Sehingga mulai dari proses perencanaan sampai tahap pelaksanaan perlu dikonsep dengan matang. Harapannya saat sektor wisata sudah berjalan normal itu sudah siap dari seluruh aspek.

Pembenahan Sektor Pariwisata Didukung Banyak Pihak

Dia berharap langkah untuk membenahi segala sektor ini bisa dilakukan dengan optimis. Agus mengungkapkan jika gagasan tersebut mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Tak hanya bupati, tapi juga dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Direktur Event Daerah Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Reza Pahlevi yang datang pada acara promosi wisata itu menyabut positif gagasan Disparbud Wonosobo.

“Kita melihat jika potensinya memang ada. Kita tentu mendukung langkah-langkah yang tengah diupayakan Pemkab Wonosobo. Dan saya kira memang sudah menarik. Tinggal bagaimana pemerintah ini mengupayakan story tellingnya sehingga wisatawan merasa meliki ikatan setelah datang kesini,”” terang Reza.

Dirinya menjelaskan jika dalam satu hari ini, dirinya telah dikenalkan dengan berbagai potensi wisata  yang ada. Mulai dari wisata yanga ada di Bedakah, sampai di Desa Reco, Kecamatan Kertek. Menurutnya, sektor wisata saat ini sudah bukan hanya sekedar mencari spot foto yang bagus. Namun juga ada irisan sejarah dan nilai tutur yang baik dari salah satu destinasi yang ditawarkan.

“Ada kecenderungan wisatawan saat ini tidak datang dengan bergerombol. Justru datang dengan kelompok-kelompok kecil yang memang menginginkan story telling dari destinasi yang mereka kunjungi,” pungkas Reza. (manjie/e1)

Related posts

Cek Progres Pelebaran Jalan Rejosari–Sikatok, Satlantas Wonosobo Kawal Keselamatan Jalur Wisata

20 Hotel Wonosobo: Murah, Pusat Kota, Hingga Akses Dieng Mana yang Paling Masuk Akal?

Melacak Jejak Kuliner Wonosobo: 22 Rekomendasi dengan Panduan Google Maps

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Read More