Dieng, satumenitnews.com – Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Tengah menghadirkan pesan keselamatan bagi ribuan pengunjung Dieng Culture Festival (DCF) 2025 di Dieng, Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol. M. Pratama Adhyasastra, S.I.K., S.H., M.H. menegaskan bahwa edukasi dan sosialisasi lalu lintas jauh lebih efektif dibandingkan penindakan.
Lalu Lintas sebagai Urat Nadi Kehidupan
Menurut Pratama, lalu lintas adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. “Sejak lahir sampai akhir hayat, kita selalu bersinggungan dengan lalu lintas. Karena itu, lalu lintas adalah urat nadi kehidupan,” ujarnya saat ditemui di Dieng, Sabtu (23/8/2025).
Ia menekankan bahwa masyarakat kerap memandang lalu lintas hanya sebatas aktivitas di kota atau kawasan padat. Padahal, hampir semua aspek kehidupan bergantung pada keberadaan sarana transportasi yang aman. “Bukan hanya pengemudi, tapi jalan yang berkeselamatan, kendaraan yang berkeselamatan, hingga perilaku pengguna jalan, semuanya menentukan,” katanya.
Edukasi Menumbuhkan Kepercayaan Publik
Pratama menjelaskan, pendekatan edukasi dapat menumbuhkan kedekatan sekaligus kepercayaan masyarakat terhadap polisi lalu lintas. Ia menolak anggapan bahwa polisi lalu lintas hanya hadir untuk melakukan penindakan. “Lalu lintas itu tidak bangga ketika menindak pelanggar. Kami justru bangga jika edukasi yang kami sampaikan melalui sekolah, masyarakat, atau media bisa dilaksanakan,” tegasnya.
Dalam DCF 2025, Ditlantas Polda Jateng menggelar beragam kegiatan sosialisasi. Salah satunya dengan menghadirkan polwan dan personel lalu lintas dalam format interaktif untuk mengedukasi pengunjung.
Efektivitas Edukasi Capai 70 Persen
Saat ditanya mengenai efektivitas edukasi, Pratama menyebut kontribusinya mencapai lebih dari 70 persen dalam menekan pelanggaran lalu lintas. “Penindakan itu sifatnya represif, pasti menimbulkan ketidaknyamanan bagi pelanggar maupun keluarganya. Tetapi edukasi bisa memberi peringatan dini tentang bahaya kecelakaan,” jelasnya.
Ia menambahkan, lalu lintas menyangkut kehidupan banyak orang. Jalan raya digunakan untuk berinteraksi, mencari nafkah, sekolah, hingga bekerja. Karena itu, kesadaran bersama menjadi kunci agar masyarakat bisa selamat dalam berkendara.
Operasi dan Sosialisasi Jalan Raya
Ditlantas Polda Jateng selama ini melaksanakan berbagai operasi, mulai dari Operasi Keselamatan, Simpati, Zebra, hingga Patuh. Namun, Pratama menegaskan bahwa inti dari setiap operasi bukanlah sekadar menindak, melainkan meningkatkan kesadaran. “Tujuannya adalah meniadakan pelanggaran. Kita harus terus mencari cara, lewat media, sekolah, hingga komunitas, untuk menguatkan kesadaran masyarakat,” ucapnya.
Pesan dari Dieng Culture Festival
Melalui ajang budaya berskala nasional ini, Pratama berharap pesan keselamatan bisa menyentuh lebih luas lapisan masyarakat. “Kalau salah satu unsur tidak patuh lalu lintas, kita mungkin tidak bisa sampai ke sini. Edukasi inilah yang kami dorong agar masyarakat sadar pentingnya tertib di jalan,” katanya.