Home » Program Desa Damai Berkelanjutan Diluncurkan di Desa Buntu Kejajar, Wonosobo

Program Desa Damai Berkelanjutan Diluncurkan di Desa Buntu Kejajar, Wonosobo

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Asian Muslim Action Network (AMAN Indonesia) berkolaborasi dengan Pemerintah Desa Buntu Kejajar meluncurkan Program Desa Damai Berkelanjutan (DDB) yang bertujuan meningkatkan ketahanan komunitas serta mempromosikan toleransi dan kohesi sosial di Desa Buntu, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Kamis (27/2/2025).

Peluncuran Program di GOR Desa Buntu

Acara peluncuran program ini diadakan di GOR Desa Buntu dan dihadiri oleh Direktur AMAN Indonesia, Kepala Dinas PPKBPPPA Kabupaten Wonosobo, Forkopimca Kecamatan Kejajar, Kepala Desa, perangkat desa, serta tokoh masyarakat dan pemuda Desa Buntu.

Kepala Desa Buntu, Suwoto, menjelaskan bahwa program DDB ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang harmonis, memperkuat peran perempuan, serta melindungi anak-anak.

Baca juga :  FGSNI Terus Dorong Revisi UU Tentang Kesejahteraan Guru Madrasah

“Pembentukan Desa Damai Berkelanjutan merupakan bagian dari program strategis pemerintah desa yang berfokus pada penguatan perempuan dan perlindungan anak. Kami berharap dengan dukungan AMAN Indonesia, Desa Buntu akan lebih bersatu dan sejahtera,” ujar Suwoto.

Penguatan Toleransi dan Peran Perempuan

Direktur AMAN Indonesia, Dwi Rubiyanti Kholifah, memberikan apresiasi terhadap peran pemerintah desa dalam menjaga keberagaman yang ada di Desa Buntu. Dwi mengungkapkan bahwa peran perempuan di desa ini sudah terbukti memberikan kontribusi positif, terutama dalam pendidikan dan perdamaian lingkungan.

“Kami berharap kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan berbagai elemen lainnya akan semakin memperkuat program DDB ini. Desa Buntu bisa menjadi contoh bukan hanya di Wonosobo atau Jawa Tengah, tapi juga bagi seluruh Indonesia,” kata Dwi.

Baca juga :  Ratusan Nakes di Lingkup Pemda Wonosobo Jalani Uji Kompetensi

Desa Buntu: Simbol Toleransi dan Keragaman

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kabupaten Wonosobo, Dyah Retno Sulistyowati, menyampaikan bahwa Desa Buntu layak dijadikan Desa Damai Berkelanjutan mengingat tingkat toleransi yang tinggi di desa tersebut.

Desa Buntu dihuni oleh hampir 3.000 jiwa dengan empat agama berbeda, yaitu Islam, Katolik, Kristen Protestan, dan Budha, namun tetap hidup berdampingan dengan saling menghormati.

“Desa Buntu sudah terbukti mampu menjaga keharmonisan di tengah keragaman agama. Kami berharap dengan penunjukan sebagai Desa Damai Berkelanjutan, program ini dapat diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Dyah.

Keindahan Alam dan Keharmonisan Sosial Desa Buntu

Selain keindahan alam di lereng Gunung Sindoro, Desa Buntu juga terkenal karena sikap toleransi yang kuat di antara warganya. Dengan masyarakat yang saling menghormati dan hidup berdampingan selama bertahun-tahun, Desa Buntu menjadi contoh penting dalam membangun rasa toleransi antar umat beragama di Indonesia.

Baca juga :  Mobil Carry Terperosok di Kaliwiro, Satu Orang Luka

You may also like

Leave a Comment