Home » Bupati Wonosobo Puji UPZ Mergosari, Desa Pertama Sukses Bebaskan Warga dari Rumah Tak Layak Huni

Bupati Wonosobo Puji UPZ Mergosari, Desa Pertama Sukses Bebaskan Warga dari Rumah Tak Layak Huni

by Manjie
Listen to this article

Wonosobo, satumenitnews.com – Pemerintah Kabupaten Wonosobo menyoroti keberhasilan Desa Mergosari, Kecamatan Sukoharjo, dalam menjalankan program Unit Pengumpul Zakat (UPZ) desa atau BAZDES. Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyampaikan apresiasi atas inisiasi Kepala Desa Slamet Supriyono yang mampu menggandeng warga dalam penanggulangan kemiskinan, tanpa bergantung sepenuhnya pada anggaran negara.

“Inilah contoh pemimpin yang punya kepekaan sosial. Tidak menunggu dana pusat, tapi menggali potensi dari warganya sendiri,” kata Afif dalam pernyataannya saat meninjau langsung hasil program bedah rumah yang dilakukan UPZ Mergosari, Minggu (15/06/2025).

Menurut Afif, kolaborasi antara pemerintah desa, tokoh agama, dan masyarakat setempat menunjukkan sinergi nyata dalam mengatasi persoalan mendasar seperti rumah tidak layak huni (RTLH). Sejak diluncurkan akhir 2022, program UPZ Mergosari telah membedah 11 rumah warga kurang mampu.

Baca juga :  Babinsa Kodim 0707/Wonosobo Kawal Logistik Pilkada Hingga ke Desa-Desa

Semua Dusun Terlayani, Rehabilitasi Capai Titik Nol

Kepala Desa Mergosari, Supri, menyebutkan program rehabilitasi RTLH dimulai dari Dusun mergosari. “Rumah pertama kita bedah tahun 2023. Sekarang sudah 11 rumah. Alhamdulillah, tahun ini bisa jadi tahun terakhir untuk RTLH, karena sudah tidak ada lagi rumah tidak layak huni,” jelasnya.

“Kita pastikan semua dusun kebagian. Kalau Mergosari dapat dua, yang lain juga kita usahakan dapat dua. Itu prinsip keadilan sosial,” ujar Supri.

Tak Hanya Rumah, Juga UMKM, Santri, dan Warga Sakit

Setelah program RTLH dinyatakan selesai, UPZ Mergosari bersiap meluncurkan sejumlah program lanjutan. Di antaranya adalah bantuan modal untuk pelaku usaha mikro dan pendampingan pendidikan formal maupun non-formal, khususnya bagi santri yang menempuh pendidikan di pondok pesantren sekitar desa.

Baca juga :  Bupati Wonosobo Gelar Forum Komunikasi dengan Komunitas Jurnalis: Soroti Kerjasama Media dan Pemerintah

“Kita bantu mereka bukan uang tunai, tapi perlengkapan sekolah seperti seragam, tas, dan sepatu. Kita ingin bantu secara langsung, sesuai kebutuhan,” imbuh Supri.

Ia menambahkan, UPZ juga mulai memfasilitasi warga yang sakit, termasuk layanan transportasi menuju rumah sakit serta penyediaan tenaga pendamping.

Mengacu pada Prinsip 3A BAZNAS

Sementara Ketua Baznas Wonosobo, Priyo Purwanto katakan hal yang menjadi fondasi utama keberhasilan UPZ Mergosari. “Kita beri regulasi, SK resmi, dan panduan tata kelola zakat sesuai prinsip 3A: Aman syar’i, Aman regulasi, dan Aman NKRI,” jelas Priyo.

Dana zakat yang dihimpun UPZ-BAZDES kemudian diprioritaskan untuk kelompok mustahik, khususnya fakir dan miskin. Program rehabilitasi rumah masuk dalam payung program “Wonosobo Peduli”, salah satu dari empat program unggulan BAZNAS Wonosobo selain “Wonosobo Sehat”, “Wonosobo Cerdas”, dan “Wonosobo Taqwa”.

Baca juga :  Peluncuran Kalender Event Pariwisata Wonosobo 2025: Target Wisatawan Capai 2,5 Juta Orang

Bupati Dorong Duplikasi ke 264 Desa Lain

Afif Nurhidayat mendorong agar model UPZ Mergosari bisa ditiru oleh desa lain di Kabupaten Wonosobo. “Kalau ini adalah contoh baik, kenapa tidak disebarluaskan? Bahkan saya minta Mas Supri bisa jadi mentor di kecamatan-kecamatan lain,” ujarnya.

Ia menyebut, desa-desa lain juga mulai bergerak, meski belum terorganisir seperti Mergosari. Karena itu, Afif meminta agar Ketua BAZNAS terus membina dan mendampingi agar semua desa bisa menjalankan UPZ-BAZDES agar sesuai syariat dan aturan hukum yang berlaku.

Bupati menutup dengan harapan agar gerakan seperti ini bisa menjalar ke seluruh pelosok Wonosobo. “Semoga dari Mergosari bisa menyala, tidak hanya untuk Wonosobo tapi jadi inspirasi Indonesia,” katanya.

You may also like

Leave a Comment