Wonosobo, satumenitnews.com – Hujan deras disertai angin kencang melanda Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, pada malam Rabu, 12 Maret 2025. Akibatnya, sejumlah pohon tumbang, termasuk satu pohon besar yang menimpa Masjid Nurul Huda Anangin di Dusun Semampir, Desa Ngadikusuman. Kejadian ini langsung memicu respons cepat dari warga dan aparat untuk meminimalkan dampak bencana alam tersebut di wilayah pegunungan Jawa Tengah ini.
Kapolsek Kertek AKP Sutono Pimpin Aksi Gotong Royong
Kamis pagi, 13 Maret 2025, Kapolsek Kertek AKP Sutono, S.H., bersama anggota Polsek Kertek turun tangan ke lokasi. Mereka menggelar kerja bakti bersama warga, membersihkan puing dan mengangkat batang pohon yang menutupi area masjid.
“Kami hadir untuk membantu warga agar Masjid Nurul Huda segera bisa digunakan lagi dengan aman,” ujar AKP Sutono saat memimpin aksi. Ia menambahkan, polisi tidak hanya bertugas menjaga keamanan, tetapi juga mendampingi masyarakat dalam situasi darurat seperti ini.
Warga Semampir Apresiasi Respons Polsek Kertek
Aksi cepat tanggap Polsek Kertek menuai pujian dari warga Dusun Semampir. Budi (42), salah satu warga setempat, mengaku terbantu dengan kehadiran polisi.
“Kami sangat berterima kasih karena masjid ini jadi bersih lebih cepat berkat bantuan polisi,” katanya.
Warga berharap kerja sama ini terus terjalin, terutama saat menghadapi cuaca ekstrem yang belakangan sering melanda Wonosobo.
Pohon Tumbang Juga Terjadi di Titik Lain Kertek
Selain di Masjid Nurul Huda, angin kencang juga merobohkan beberapa pohon di berbagai titik di Kecamatan Kertek. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. AKP Sutono mengingatkan warga untuk waspada.
“Cuaca ekstrem masih mungkin terjadi di Maret 2025 ini. Kami imbau masyarakat selalu siaga,” tegasnya. Upaya pembersihan di titik-titik lain pun terus berlangsung untuk menjaga keamanan lingkungan.
Proses pemulihan di Masjid Nurul Huda dan sekitarnya berjalan intensif sepanjang hari.
Warga bersama polisi memotong ranting dan mengangkut kayu dengan peralatan sederhana. Semangat gotong royong terlihat kuat, mencerminkan solidaritas masyarakat Kertek dalam menghadapi dampak bencana alam. Langkah ini mereka lakukan agar aktivitas ibadah dan kehidupan sehari-hari segera pulih seperti sedia kala.