Jawa Tengah

Anggaran Pengadaan Tanah SR Gagal Diputuskan di Perubahan APBD 2025, Ini Kata DPRD Wonosobo

By Manjie

September 26, 2025

Wonosobo, satumenitnews.com – Rencana pengadaan tanah bagi Sekolah Rakyat yang sempat diusulkan dalam APBD Perubahan 2025 senilai Rp 25 miliar batal diputuskan. Ketua Komisi D DPRD Wonosobo, Suwondo Yudhistiro, menegaskan pentingnya agar program tersebut masuk dalam APBD 2026.

Menurut Suwondo, keberadaan Sekolah Rakyat menjadi langkah maju untuk pemerataan pendidikan di Kabupaten Wonosobo. Program ini dinilainya mampu menjawab kebutuhan anak-anak dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa bersekolah.

“Saya rasa ini terobosan untuk memberi kesempatan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu. Harapannya mereka bisa benar-benar menikmati masa sekolah dengan baik,” kata Suwondo saat ditemui Jumat (26/9/2025).

Peran Negara dalam Memenuhi Hak Pendidikan

Ia menambahkan, keberadaan Sekolah Rakyat membuktikan negara hadir dalam menjamin hak pendidikan warganya. Saat ini, kegiatan belajar sementara masih berlangsung di Balai Latihan Kerja (BLK) yang sudah direnovasi.

Meski dianggap memadai, masih ada sejumlah catatan yang harus diperhatikan. “Ruang belajar sudah bagus, penginapan juga layak. Tapi satu kamar masih ditempati delapan anak. Ke depan sebaiknya lebih luas agar anak-anak punya privasi,” jelasnya.

Suwondo menyebut pemerintah pusat siap membangun gedung permanen berikut fasilitasnya. Namun, pemerintah daerah wajib menyiapkan lahan sebagai syarat utama.

“Pemerintah pusat akan menyiapkan gedung dan fasilitas. Pemerintah daerah perlu menyiapkan lahannya. Jadi APBD 2026 harus menganggarkan tanah untuk sekolah rakyat,” ujarnya.

Usulan Rp25 Miliar Tertunda di APBD Perubahan

Menurut Suwondo, wacana anggaran sebenarnya sudah sempat muncul pada pembahasan APBD Perubahan 2025. Saat itu, usulan senilai Rp 25 miliar diajukan, tetapi akhirnya ditunda setelah adanya arahan dari pemerintah pusat.

“Usulan Rp 25 miliar sudah pernah dibahas. Tapi karena tanah akan dihibahkan ke pusat, diminta jangan masuk APBD Perubahan. Harapannya bisa dikawal di APBD 2026,” terang Suwondo.

Perlu Pembinaan Mental dan Spiritual Siswa

Tak hanya menyinggung soal pengadaan lahan, Suwondo juga menyoroti aspek pembinaan siswa. Karena berbasis asrama, ia menilai perlu ada kegiatan rutin yang menguatkan sisi mental dan spiritual.

“Harus ada kegiatan keagamaan rutin, misalnya ngaji, sholat dhuha, atau tahajud. Tujuannya agar siswa tidak hanya cerdas intelektual, tapi juga emosional dan spiritual,” pungkasnya.