Wonosobo, satumenitnews.com – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonosobo, Endang Lisdiyaningsih, S.hut., mengungkapkan bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Wonorejo mulai mengalami overload.
TPA tersebut kini mendekati ambang batas kapasitas pengelolaannya, seiring dengan meningkatnya volume sampah dari desa-desa yang masih bergantung pada layanan TPA.
Beberapa desa seperti Tieng, Dieng, Talunombo, Sedayu Sapuran, Laranglor Sukoharjo, Jojogan, dan Patakbanteng, telah mengelola sampah mereka secara mandiri dan tidak lagi membuangnya ke TPA.
Namun, TPA Wonorejo masih melayani 86 desa lainnya yang tersebar di berbagai kecamatan, seperti Kertek, Kalikajar, Sukoharjo, dan Kejajar.
“Kami berupaya mengurangi beban TPA Wonorejo dengan mendorong pengelolaan sampah mandiri di desa-desa lain,” ujar Endang.
Saat ini, dari 93 desa yang telah menandatangani Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan DLH, hanya 86 desa yang masih membuang sampah ke TPA.
Sementara 19 desa lainnya masih dalam tahap negosiasi untuk meningkatkan pengelolaan sampah.
Desa-desa yang masih menerima layanan dari TPA Wonorejo antara lain meliputi Kecamatan Kertek (Desa Kertek, Ngadikusuman, Surengede, Kapencar), Kecamatan Kalikajar (Desa Kalikajar, Mudal, Pungangan), Kecamatan Sukoharjo (Desa Sukoharjo, Gunung Tugel, SMP 3 Sukoharjo), dan Kecamatan Kejajar (Desa Dieng, Serang, Sikunang, Garung).
Dengan semakin bertambahnya volume sampah, Endang berharap desa-desa lainnya dapat mengembangkan sistem pengelolaan sampah yang lebih mandiri seperti bank sampah, untuk meringankan beban TPA Wonorejo yang kini mendekati ambang batas kapasitas.